Siapa
yang tidak mengenal sosok beliau dalam sejarah Indonesia. Kyai Haji Ahmad
Dahlan atau dikenal sewaktu kecil sebagai Muhammad Darwis merupakan tokoh yang
terkenal dengan lembaga pendidikannya yang ia dirikan bernama Muhammadiyah. Tak
hanya itu istrinya Siti Walidah ikut
serta aktif berkontribusi untuk pendidikan di indonesia melalui lembaga
pendidikan yang ia dirikan yaitu
Aisyiyah. Tak heran beliau bisa dibilang tokoh yang ikut membangun
pendidikan di Indonesia. Namun dibalik eksistensi muhammadiyah dan Aisyiyah
hingga hari ini tak lepas dari pengorbanannya dalam merintis lembaga pendidikan
tersebut. Berikut salah satu kisah beliau dalam merintis Muhammadiyah.
Suatu
hari di pagi yang cerah Kyai Haji Ahmad Dahlan membuka pintu rumahnya lebar
lebar. Dikumpulkan seluruh warga yang ada untuk berkumpul di depan rumahnya.
Dia mengatakan bahwa hari itu dia akan melelang seluruh perabotan rumah
tangganya, seluruh yang ada di dalam rumahnya untuk menutupi kas muhammadiyah
yang kosong. Karena kas itu sangat
dibutuhkan untuk menggaji guru dan operasional kegiatan muhammadiyah sebesar 50
gulden (mata uang yang berlaku pada waktu itu). Mendengar kabar tersebut
seluruh warga tertarik untuk menghadiri lelang tersebut, terutama para
bangsawan dan orang orang kaya disekitar situ. Lelang pun dimulai, satu per
satu barang yang ada di rumah nya telah berhasil terjual melalui lelang
tersebut. Sampai akhirnya seluruh barang yang ada telah terjual melalui lelang
di rumahnya. Namun ketika lelang telah selesai dan telah terkumpul uang sebnyak
500 gulden, seluruh warga yang membeli barang barang tersebut tidak membawa
pulang barang yang telah mereka bayar. Maka spontan ahmad dahlan menegur
mereka, kenapa mereka langsung bubar tanpa membawa barang barang yang telah
kalian bayar. Ternyata mereka mengikhlaskan seluruh barang tersebut untuk tetap
dimiliki oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan, mereka datang hanya untuk menyumbangkan
hartanya untuk lembaga pendidikannya Muhammadiyah.
Ada
sebuah hikmah yang sangat indah dari cerita tersebut. Masyarakat berbondong
bondong siap mendukung pendidikan yang ada dengan seluruh potensi yang mereka
punya. Kyai Haji Ahmad Dahlan rela mengorbankan perabotan rumahnya dijual untuk
membiayai lembaga pendidikan Muhammadiyah dan masyarakat juga menyambut baik
tujuan dari beliau dengan menyumbangkan harta mereka tanpa pamrih.
Seandainya seluruh masyrakat indonesia
mendukung pendidikan yang ada di indonesia dengan segala potensi mereka pasti
tidak ada lagi orang yang putus sekolah atau masyarakat yang tidak
berpendidikan.
Refrensi
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas saran dan kritiknya. semoga berguna kedepanya