Langsung ke konten utama

Pengalaman Lomba

Kembali lagi bersama penulis. kali ini saya akan membagikan salah satu tulisan yang saya buat. tulisan ini saya buat sebagai salah satu bentuk syukur atas lomba yang pertama kali berhasil dimenangkan oleh saya dan tim. Saya ucapkan juga terimakasih kepada Yayasan Bakti Asih Sesama yang telah memberikan saya kesempatan untuk berbagi pengalaman lomba yang telah saya ikuti di tulisan website ini. Harapan penulis semoga dapat memotivasi dan meyakinkan pembaca bahwa jangan takut atau pesimis untuk mencoba memulai ikut dalam lomba lomba kimia. 

Jangan Pernah Menyerah, Karena Kita
 Tidak Pernah tahu Takdir yang Sebenarnya
Oleh
Muhammad Hanif



Dan kini saatnya pengumuman pemenang lomba Asah Terampil Kimia (ASTRA) 2018. Juara ketiga dengan poin 595 adalah SMAN 1 Garut. Juara kedua dengan poin 1075 adalah SMA pu Al Bayan. Dan juara pertama dengan poin 1295 adalah SMK SMAK Bogor. Diri ini masih tidak percaya dengan yang terjadi hari itu. Begitu juga dengan teman setimku.

Tidak pernah terbayang bagaimana rasanya menjadi juara satu. Bertemu dengan lawan yang terkenal sebagai peserta osn kimia membuat aku pasrah apapun hasilnya karena semua usaha telah maksimal. Tapi sejak pengumuman babak 60 besar dan ternyata timku lolos ke babak 12 besar, pembimbing kami telah berpesan untuk jangan liat embel-embel dia peserta osn atau bukan karena semua nya punya peluang yang sama. Kalahkan mereka dengan mental juara, jangan pesimis.

Kata kata itu berhasil memotivasi sampai sebelum babak 12 besar. Saat babak 12 besar dimulai, rasa takut dan pasrah itu datang kembali melihat lawan yang begitu semangat nya ingin membuktikan jawaban mereka benar ketika jawabannya disalahkan oleh juri.Tim kami pun mulai panas, kita tidak boleh tinggal diam kita harus seteliti mungkin mengamati proses yang terjadi di babak 12 besar.

Mulai dari berapa poin yang didapat harus dicatat, karena takut ada poin yang tidak tercatat oleh panitia sampai mencoba mengoreksi jawaban lawan yang salah tapi dibenarkan oleh dewan juri. Babak 12 besar berjalan sengit. Sesi 1 tim kami tertinggal 16 poin dengan tim lawan. Kemudian sesi 2 dimulai dimana setiap tim harus memilih satu bidang kimia yang nanti harus dijawab. Terdapat 6 pilihan bidang kimia yaitu kimia fisika, kimia analisis, kimia umum, biokimia, kimia organik dan kimia anorganik.


Tim kami tidak mau ambil resiko, karena setiap soal yang salah dapat direbut oleh tim lain. Maka kami memilih kimia analisis yang pasti bisa kami jawab, sehingga tidak ada kesempatan untuk tim lain. Dan strategi kami berjalan lancar tim kami bisa meraih poin full dibidang kimia analisis dan mendapat tambahan poin dari soal rebutan yang tim lain tidak bisa jawab. Kemudian berakhir lah sesi 2 tim dengan hasil tim kami memimpin, dan sesi 3 dimulai.

Sesi 3 terdiri atas soal isian yang dapat direbut oleh tim lawan jika tidak dijawab, sedangkan jika salah tidak dapat direbut. Karena salah tidak ada pengurangan poin maka kami memasang strategi jika tidak bisa menjawab maka jawab saja asal supaya tidak ada kesempatan untuk tim lawan. Dan benar saja tim kami mendapat soal isian bertema teknologi, dimana sebagian besar pertanyaan nya tentang aki. Kami tidak tahu apa apa tentang aki. Tapi supaya tim lawan tidak mendapatkan kesempatan maka kami jawab asal saja.

Berakhir lah sesi 3 dengan hasil tim kami masih memimpin tetapi tim lawan mulai mengejar ketertinggalan poin. Dan dimulailah sesi terakhir, sesi ke 4 yang terdiri atas soal rebutan. Disinilah kecepatan dalam berpikir benar benar diuji. Disini kami berusaha berpikir secepat mungkin walaupun terkadang berhasil direbut oleh tim lawan. Tetapi terkadang juri tidak teliti sehingga terkadang jawaban yang salah dibenarkan. Kami pun protes.

 Dan berakhir lah sesi ke 4 yang menandakan berakhirnya babak semifinal atau babak 12 besar dengan hasil tim kami memimpin. Sehingga tim kami dinyatakan lolos ke babak final. Sebenarnya kami merasa lega karena telah masuk ke babak final. Karena kemungkinan terburuk masih juara 3. Tapi kami sadar tidak boleh pesimis, kami sadar harus tetap yakin bisa menang menjadi juara 1 dan memasrahkan apapun hasilnya nanti.

Babak final pun dimulai dengan sesi 1 soal wajib untuk setiap tim. Beruntungnya kami tidak mendapat giliran pertama sehingga ada kesempatan memecahkan beberapa tipe soal yang jarang kami temui. kami yang mendapat giliran ke 2, meyimak soal demi soal yang dibacakan untuk tim yang mendapat giliran pertama. Dari babak sebelumnya kami mengamati soal untuk setiap tim pada sesi wajib memiliki kesamaan hanya berbeda angka. Sehingga saat tim kami yang mendapat giliran, kami unggul 500 poin.

Kemudian sesi 2 dimulai. Setiap tim akan mendapatkan soal yang telah dipilihkan oleh lawan. Disinilah kesempatan lawan untuk memberikan soal sesuai kelemahan tim kami, yaitu kimia fisika. Dan tebakan lawan benar, tim kami tidak berhasil menjawab setiap soal kimia fisika, sehingga tim lawan mulai dapat mengejar ketertinggalan poin. Tim kami pun juga berusaha memilihkan soal yang tidak mereka kuasai, yaitu soal kimia analisis. Sehingga tim kami tetap mendapatkan poin disesi ini karena soal kimia analisis yang tidak dapat mereka jawab.

Kemudian berakhirlah sesi 2. Tim kami masih memimpin secara poin namun, selisih poin antara tim kami dan tim lawan mulai semakin dekat. Yang awalnya tim kami memimpin dengan selisih 500 poin, kini memimpin dengaan selisih 390 poin.

Sesi 3 pun dimulai. Sesi ini terdiri atas beberapa soal rebutan, namun cara merebutnya adalah dengan menawar waktu serendah rendahnya untuk setiap soal. Sesi ini dimulai dengan pertanyaan pertama tentang kimia umum atau di smakbo lebih dikenal sebagai kimia dasar dengan waktu 20 detik. Tim kami menawar dengan waktu 19 detik. Kemudian tim lawan menawar dengan waku 18 detik. Kemudian tim kami menawar kembali dengan waktu 15 detik.

Waktu lelang soal terus berjalan dan tim lawan tidak ada yang menawar lebih rendah, sehingga soal tersebut menjadi milik kami dan jawaban kami pun benar. Soal berikutnya tentang kimia analisis juga berhasil menjadi milik tim kami dan mendapatkan poin kembali.  Kemudian soal soal berikutnya mulai merupakan kelemahan kami. Beberapa soal kimia fisika dengan waktu mulai dari 60 detik sampai ada beberapa soal dengan waktu 90 detik. Kami tidak mau ambil resiko sehingga tidak ikut menawar soal kimia fisika.

Karena jika jawaban kita salah akan mendapatkan pengurangan poin. Kami memilih bertahan dengan poin yang ada sehingga soal soal kimia fisika menjadi milik lawan. Di awal awal lawan berhasil mendapatkan poin dari soal kimia fisika. Namun lama lama tidak jarang mereka mendapatkan pengurangan poin karena jawaban salah.  Dan pada akhirnya sesi 3 berakhir, tim kami masih memimpin namun selisihnya dengan tim lawan mulai semakin dekat. Diakhir sesi 3 tim kami memimpin dengan selisih 260 poin

Sesi 4 pun dimulai. Di sesi ini terdiri atas beberapa soal rebutan yang semakin lama semakin susah sehingga poin yang didapatkan jika menjawab benar semakin besar namun jika menjawab salah juga semakin besar pengurangan poinnya. Tim lawan semakin agresif dengan berhasil merebut banyak soal. Namun karena tidak jarang soal yang dijawab juga salah membuat poin yang didapatkan di sesi 4 dari jawaban yang benar habis tak bersisa sehingga di sesi ini tim lawan memperoleh -40 poin sedangkan tim kami memperoleh -80 poin. 

Dan hasil akhir menunjukan tim kami memimpin dengan selisih 220 poin yang artinya tim kami mendapatkan juara 1, dengan selisih poin yang sangat tipis dengan juara 2 dari sma lain.  Tak terasa akhirnya selesai juga lomba ini. Rasanya terbayar sudah pengorbanan selama ini. Sudah banyak lomba yang telah aku ikuti dan sebanyak itu pula harus menerima kekalahan baik karena tidak lolos penyisihan regional sampai gugur di babak cepat tepat. Dan sebanyak itu pula dukungan dari teman teman maupun keluarga terus ada.


Terkadang aku suka merasa bersalah karena harus ijin tidak masuk saat ada tugas presentasi dengan teman temanku, sampai tidak bisa hadir di acara yang penting seperti tematik terakhir BAS karena sedang lomba. Oleh sebab itu tak terhitung berapa banyak doa dan dukungan yang telah mereka sampaikan. Mereka lah yang kadang membuat diri ini tetap semangat di saat gagal.

Masih jelas dalam ingatanku pertama kali aku mengikuti seleksi lomba tingkat sekolah dan gagal. Kemudian mencoba kembali diseleksi lomba berikutnya dan sebenarnya gagal. Namun aku beruntung, saat itu semua yang ikut seleksi lomba apapun hasilnya tetap didaftarkan oleh sekolah untuk mengikuti lomba. Saat itulah pertama kalinya aku mengikuti lomba kimia. Dan lomba itulah yang pertama kalinya kumenangkan.


Telah banyak lomba yang aku ikuti mulai dari astra upi, ncc its, lctip ipb, psn ipb (walapun mtk), oktan itb, sampai nopec its. Lomba demi lomba itulah yang telah memacu diri ini untuk terus menerus belajar hal baru. Karena ilmu itu luas tidak pernah ada ujungnya. Oleh karena itu semua perlu proses. Semua perlu waktu. Tidak ada orang yang tiba tiba pintar. Tidak ada orang yang tiba tiba mahir di suatu bidang. Karena itu jangan takut gagal, jangan pernah putus asa karena semua itu adalah proses yang harus kita lalui. Percayalah tidak ada usaha yang sia sia, semua pasti ada hikmahnya. Dan tugas kitalah untuk terus berusaha dan berdoa sampai waktunya tiba. Karena kita tidak pernah tahu apa yang menjadi takdir kita di masa yang akan datang

Semangat !

Komentar